Jumat, 08 November 2019

ULKUS DECUBITUS PADA GIGI

A. Defenisi 
     Ulkus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas yang membentuk cekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut (Regezi et al, 2008). Namun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena kerusakan ulkus lebih dalam dan erosi (Gandolfo et al, 2006). 
     Ulkus traumatikus didefinisikan sebagai suatu kelainan yang berbentuk ulkus pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma (Greenberg, 2008). Ulkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk ulkus, yaitu hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan mengenai lamina propria oleh karena trauma (Regezi et al, 2008). 
     Trauma merupakan penyebab tersering terjadinya ulkus pada membran mukosa. Biasanya pasien dapat memperkirakan kejadian yang menimbulkan ulkus. Pada umumnya ulkus terjadi setelah beberapa kali paparan trauma (Sonis et al, 2003).
     Menurut Maria dkk (2010), Ulkus Dekubitus merupakan salah satu contoh trauma fisik yaitu iritasi pada jaringan lunak rongga mulut disebabkan karena iritasi kronis gigi. Gigi malposisi, gigi supraposisi yang tidak mempunyai antagonis, sisa akar gigi yang tajam, dan perforasi radiks sulung juga dapat menyebabkan Ulkus Dekubitus. 
     Lokasi Ulkus Dekubitus dapat dimana saja dalam mulut namun paling sering ditemukan pada mukosa buccal, bibir, fossa labioalveolar, buccalveolar dan tepi lateral lidah (Maria dkk, 2010). 

 B. Etiologi 
    1. Trauma mekanik, dapat disebabkan oleh benda asing, malposisi gigi, supraposisi gigi, sisa akar yang tajam, ataupun perforasi radiks gigi sulung. 
     2. Trauma kimia 
     3. Trauma termal

C. Lokalisasi
    Lokasi ulkus dekubitus dapat dimana saja dalam mulut namun paling sering ditemukan pada tepi lateral lidah, mukosa buccal, bibir, dan fossa labioalveolar dan buccalveolar.

D. Insidensi
   1. Anak, akibat pergantian gigi sulung oleh gigi tetap terutama incisivus atas, bila gigi 4 dan 5 bawah terjadi ulkus pada mukosa bibir.
   2. Dewasa, pada tepi corona gigi tajam akibat trauma, gigi yang tumbuh terlalu ke buccal, sisa akar, pinggir cavitas yang dalam akibat karies
   3. Orang tua, biasanya trauma disebabkan oleh protesa rahang atas/bawah

E. Patofisiologi
    Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan antara dua tekanan). Jaringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot dengan suplai darah yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah, sementara kulit dipertahankan pada permukaan kontak oleh friksi yang semakin meningkat dengan terdapatnya kelembaban, keadaan ini menyebabkan peregangan dan angggulasi pembuluh darah (mikro sirkulasi) darah yang dalam serta mengalami gaya geser jaringan yang dalam, ini akan menjadi iskemia dan dapat mengalami nekrosis sebelum berlanjut ke kulit.

F. Diagnosa
     Anamnesa Pasien mengeluh nyeri dari ringan sampai berat, bergantung pada kedalaman dan lokasi ulkus di dalam mulut. Pasien mempunyai riwayat trauma :
• Tergigit sendiri saat tidur, berbicara, atau makan
• Trauma mekanik baik sebab dari ekstra oral (benturan dengan benda lain), maupun dari intra oral   
(malposisi gigi)
 • Trauma kimia, suhu.
Gambaran mikroskopis dapat berupa area yang dilingkupi oleh membran fibrinopurulen, terdiri dari sel radang akut dan fibrin. Epitel squamous kompleks dapat mengalami hiperplasi dan daerah atipik. Dasar ulkus disusun oleh jaringan granulasi yang berproliferasi dengan area edema dan sebukan sel radang akut dan kronis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar